Success-Case

Menggunakan GIGABYTE, NIPA Cloud Terkemuka Diantara Raksasa CSP di Thailand

by GIGABYTE
NIPA Cloud merupakan penyedia layanan cloud publik dan pribadi terkemuka di Thailand. Mereka telah menggunakan beberapa GIGABYTE R-Series Rack Servers untuk mendukung peluncuran layanan barunya: NIPA Enterprise Public Cloud. Dilengkapi processor AMD EPYC™ yang kuat dengan fungsi manajemen yang cerdas, server GIGABYTE meningkatkan performa, ketersediaan, dan efisiensi daya yang dapat membantu NIPA Cloud bersaing dengan beberapa CSP terbesar di dunia, seperti AWS, GCP, dan Microsoft Azure.
Nipa Technology Co., dikenal juga dengan NIPA Cloud, merupakan penyedia layanan cloud publik (CSP) pertama di Thailand. Didirikan pada tahun 1996 oleh Dr. Abhisak Chulya, NIPA Cloud menawarkan layanan cloud publik dan pribadi berbasis open-source software platform OpenStack. Visi NIPA Cloud adalah menyediakan layanan kelas dunia untuk bisnis lokal dengan harga terjangkau. Beberapa diantaranya yang telah sukses: Krung Thai Bank (KTBCS), bank milik pemerintah terbesar di Thailand, mengoperasikan tiga klaster private cloud yang dibuat oleh NIPA Cloud.

Pelajari Lebih Jauh:
Apa itu Cloud Computing?
Apa itu OpenStack?

Pasar cloud di Thailand terkenal sebagai pasar yang potensial. Perusahaan riset Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2022, pengeluaran cloud di Thailand akan melampaui US$ 1 miliar. Perusahaan riset IDC memperkirakan bahwa pada tahun 2024, pengeluaran cloud hanya akan menyumbang 5% dari total pengeluaran IT di Thailand. Angka-angka yang tampaknya kontradiktif ini memungkinkan adanya peluang yang sangat besar: banyak perusahaan Thailand bermigrasi ke cloud untuk pertama kalinya, sementara perusahaan lainnya masih belum memutuskan apa apa. Banyak pertanyaan yang bermunculan: apa yang perlu dilakukan untuk meyakinkan mereka?

Berdasarkan pengalaman mereka selama bertahun-tahun, NIPA Cloud telah mengidentifikasi tiga indikator yang telah dievaluasi oleh perusahaan Thailand ketika mereka mempertimbangkan untuk migrasi ke cloud:

1. Efisiensi biaya: beralih ke cloud mampu menyediakan lebih banyak sumber daya dengan biaya yang lebih efisien.
2. Ketersediaan: layanan harus selalu tersedia dan dapat diandalkan; lagi pula, tidak ada yang ingin melihat operasi terhenti karena masalah server.
3. Keamanan: harus aman dan legal untuk menyimpan data sensitif di cloud. Dukungan teknis juga harus siap untuk memberikan bantuan jika ada masalah.

Beberapa merek CSP terbesar di dunia, seperti Amazon Web Service (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure mengincar pasar Thailand yang sedang berkembang. Untuk mempertahankan posisinya, NIPA Cloud meluncurkan “NIPA Enterprise Public Cloud” pada September 2021. Ini merupakan layanan cloud computing untuk perusahaan. Layanan ini menawarkan manfaat di luar cakupan layanan public cloud, yang telah beroperasi sejak tahun 2017, seperti dukungan infrastruktur di banyak lokasi, peningkatan keamanan, jaringan fabric, bandwidth tak terbatas, dan transfer data pada jaringan 5G atau jaringan IoT. Layanan baru ini memungkinkan untuk ada dengan menggunakan solusi server dari GIGABYTE.

Pelajari Lebih Jauh:
Apa itu 5G?
Apa itu IoT?
Bersaing dengan Titans di Pasar CSP Miliaran Dolar
“Cloud benar-benar merupakan dasar dari transformasi digital, dan kami yakin kami akan menjadi pelopor cloud di dunia korporat,” kata Dr. Abhisak.

NIPA Enterprise Public Cloud mengatasi masalah keamanan dengan menambahkan Daftar Kontrol Akses Jaringan sebagai salah satu contoh, dimana memberikan fitur kontrol yang lebih baik dan fleksibel. NIPA Cloud juga menawarkan dukungan teknis 24/7, yang dapat memberikan konsultasi tentang kepatuhan terhadap Personal Data Protection Act (PDPA), jika klien memiliki pertanyaan.

Namun, masalah efisiensi biaya dan ketersediaan masih menjadi tantangan. Entah bagaimana, NIPA Cloud harus menawarkan lebih banyak sumber daya komputasi ke pelanggannya sambil mengurangi biaya penggunaannya. Terlebih lagi, perlu menjamin ketersediaan pelayanannya. Tantangan-tantangan ini adalah masalah umum yang dihadapi oleh CSP terkemuka dunia. Sekarang, NIPA Cloud juga telah termasuk didalamnya.

Solusinya adalah dengan memasang layanan cloud baru dengan server GIGABYTE. Terdapat tiga model dari R-Series Rack Servers yang telah dipilih: R282-Z90, 2U 12-bay server; R182-Z90, 1U 4-bay server; dan R182-Z92, 1U 10-bay NVMe server. Ketiga model ini berjalan dengan dual AMD EPYC™ 7002 prosesor. Mereka menawarkan kinerja, ketersediaan, dan efisiensi daya yang sempurna-persis seperti apa yang dibutuhkan NIPA Cloud untuk memuaskan pelanggannya.

Pelajari Lebih Jauh:
《Glossary: Apa itu NVMe?
《Informasi lebih lanjut mengenai Rack Server GIGABYTE》
The EPYC Rise of AMD’s New Server Processor

Dengan menggunakan server ini, NIPA Cloud telah membangun klaster computing yang baru dan menetapkan peran untuk setiap modelnya. R282-Z90 merupakan node pengontrol, yang digunakan oleh admin untuk mengelola seluruh cluster. R182-Z90 merupakan node komputasi, yang memproses data. R182-Z92 merupakan node penyimpanan yang menyimpan data. Baik R282-Z90 dan R182-Z90 berjalan pada prosesor AMD EPYC™ 7642, sedangkan R182-Z92 ditenagai oleh prosesor AMD EPYC™ 7402.《Glossary: Apa itu Computing Cluster?

Server GIGABYTE menawarkan dua manfaat utama:
1. Kinerja luar biasa dan kecepatan transfer data yang lebih cepat, yang didukung prosesor AMD EPYC™ dan komponen utama lainnya.
2. Fungsi manajemen cerdas yang menjamin ketersediaan dan mengoptimalkan efisiensi daya.
Performa Luar Biasa dan Transfer Data Lebih Cepat dengan Prosesor AMD
Prosesor AMD EPYC™ terletak pada pusat dari server GIGABYTE yang kuat. Diluncurkan pada tahun 2017, prosesor ini menggunakan arsitektur x86 yang sama dengan Intel Xeon, tetapi mereka menawarkan jumlah core dan thread yang lebih tinggi per CPU. Hal ini menjadikannya pilihan alami bagi pengguna yang ingin mendapatkan lebih banyak daya komputasi dari setiap prosesornya.
Server GIGABYTE R282-Z90 membentuk node pengontrol pada klaster computing NIPA Cloud. Admin menggunakan perangkat lunak manajemen kontrol OpenStack untuk mengelola dan mendukung node komputasi, penyimpanan, dan jaringan cluster.
R282-Z90 dan R182-Z90 dijalankan pada AMD EPYC™ 7642, yang menampung hingga 48 core dan 96 thread dalam satu CPU; dengan kecepatan maksimum hingga 3.3GHz. R182-Z92 dijalankan pada AMD EPYC™ 7402, yang menampung hingga 24 core dan 48 thread dalam satu CPU, dengan kecepatan maksimum hingga 3.35GHz. Didukung oleh prosesor dengan performa tinggi, klaster baru NIPA Cloud mampu menjalankan seluruh mesin virtual (VM) pada dedicated core, tanpa ada core yang dibagikan atau berlebihan, sehingga banyak perkerjaan yang dapat diselesaikan secara bersamaan-suatu keharusan bagi setiap CSP dalam melayani pelanggan dalam jumlah besar《Glossary: Apa itu Virtual Machine?

Terlebih lagi, prosesor AMD EPYC™ mendukung PCle generasi 4.0, yang menawarkan bandwidth maksimum sebesar 64GB/detik yang mana dua kali lipat lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini tersedia dari CPU ke komponen penting lainnya di dalam server, seperti kartu grafis, perangkat penyimpanan atau kartu jaringan berkecepatan tinggi. Prosesor EPYC™ memiliki delapan channel memori DDR4, yang dapat mendukung memori RDIMM atau LRDIMM dengan kecepatan hingga 3200MHz, bahkan pada dua DIMM per channel. Fitur ini merupakan solusi unik yang dikembangkan oleh GIGABYTE. Hal ini memberi pelanggan keunggulan kinerja dengan kapasitas memori yang lebih banyak pada kecepatan yang lebih daripada produk lain di pasaran.

Glossary:
Apa itu PCIe?
Apa itu DIMM?
Server GIGABYTE R182-Z90 menangani komputasi untuk NIPA Enterprise Public Cloud. Prosesor AMD EPYC™ -nya mengandung jumlah core dan thread yang tinggi, memungkinkan NIPA Cloud untuk menawarkan lebih banyak sumber daya komputasi dan kinerja yang lebih baik dengan biaya yang kompetitif.
Hasil dari semua ini dapat menjawab bahwa klien yang menggunakan NIPA Enterprise Public Cloud dapat menikmati lebih banyak sumber daya komputasi daripada sebelumnya dengan biaya yang lebih baik, karena mereka dapat menyewa lebih banyak atau lebih sedikit kapasitas tergantung pada situasinya, dan mereka tidak perlu khawatir tentang pemeliharaan. NIPA Cloud juga mendapat manfaat dari prosesor AMD dengan jumlah core yang banyak di setiap CPU, karena mereka dapat memenuhi lebih banyak permintaan dengan jumlah server yang sama, yang mana sangat menghemat biaya.
Fungsi Manajemen Cerdas untuk Ketersediaan dan Efisiensi Daya
Masalah kedua yang dipertimbangkan pelanggan saat bermigrasi ke cloud adalah pertanyaan tentang ketersediaannya. Akses ke layanan cloud tidak dapat diganggu; oleh karena itu, server yang menyediakan cloud harus selalu online, dan mereka harus menghemat energi sebisa mungkin jika memungkinkan, untuk melindungi lingkungan, dan membantu operator mengurangi biaya. Untuk tujuan ini, GIGABYTE menawarkan berbagai fungsi manajemen cerdas pada servernya:

● Smart Crises Management and Protection (SCMP)

Dipatenkan oleh GIGABYTE, SCMP merupakan fitur yang disertakan dalam server tanpa desain redundant power supply unit (PSU). Dengan SCMP, jika PSU rusak atau terlalu panas, sistem akan memaksa CPU untuk masuk ke mode daya yang sangat rendah untuk mengurangi beban daya, yang melindungi sistem dari penghentian yang tidak terduga dan menghindari kerusakan komponen atau kehilangan data.

● Smart Ride Through (SmaRT)

Untuk mencegah downtime atau kehilangan data yang mungkin diakibatkan oleh pemadaman listrik, GIGABYTE menerapkan SmaRT pada seluruh servernya. Jika terjadi pemadaman listrik, sistem akan mengelola konsumsi dayanya (dikenal sebagai perlambatan) sambil mempertahankan ketersediaan dan mengurangi beban daya. Kapasitor dalam PSU dapat memberikan daya selama sepuluh hingga dua puluh milisekon, yang merupakan waktu yang cukup untuk transisi ke sumber daya cadangan, untuk memastikan bahwa layanannya tidak akan terganggu.

● Kontrol Kecepatan Kipas Otomatis

Server GIGABYTE diaktifkan dengan kontrol kecepatan kipas otomatis untuk mencapai pendinginan dan efisiensi daya yang optimal. Kecepatan kipas individu akan secara otomatis disesuaikan dengan sensor suhu yang ditempatkan secara strategis di dalam server.

● Cold Redundancy

Untuk memanfaatkan fakta bahwa PSU akan bekerja pada efisiensi daya yang lebih besar dengan beban yang lebih tinggi, GIGABYTE telah memperkenalkan fitur manajemen daya yang disebut Cold Redundancy untuk server dengan redudansi N+1. Ketika total beban sistem turun lebih rendah dari 40%, sistem akan secara otomatis menempatkan satu PSU dalam model siaga, menghasilkan peningkatan efisiensi daya sebesar 10%.
Server GIGABYTE R182-Z92 membentuk node penyimpanan NIPA Enterprise Public Cloud. Seperti kebanyakan server GIGABYTE, server ini dilindungi oleh sejumlah fungsi manajemen cerdas, seperti kontrol kecepatan kipas otomatis, Cold Redundancy, GSM, SCMP, dan SmaRT, untuk mencegah gangguan layanan dan kehilangan data.
● GIGABYTE Server Management (GSM)

Penyedia lain mungkin mengenakan biaya untuk perangkat lunak manajemen; namun, GIGABYTE Server Management (GSM), Remote Management Control (RMC) khusus untuk mengatur beberapa server dapat diunduh secara gratis melalui situs web resmi GIGABYTE. Sepenuhnya kompatibel dengan koneksi IPMI atau Redfish (RESTful API), GSM terdiri dari berbagai sub-program yang memungkinkan mengelola seluruh klaster dengan mudah. Admin NIPA Cloud dapat memantau dan mengelola klaster baru dari jarak jauh, memastikan ketersediaan layanan cloud.
Membangun Masa Depan yang Lebih Cerdas dan Lebih Baik dengan Migrasi Cloud
Seorang anggota tim yang mengetahui proses seleksi mengatakan bahwa NIPA Cloud mempertimbangkan sejumlah merek, tetapi akhirnya memilih GIGABYTE, “Karena GIGABYTE dikenal dengan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif, dan produk servernya membantu NIPA Cloud menyediakan layanan cloud computing yang lebih baik untuk pelanggannya.”

Dr. Abhisak mengatakan, “NIPA Cloud unik sebagai merek lokal karena kami dapat bersaing dengan CSP global seperti AWS, GCP, dan Microsoft Azure, belum lagi layanan penyedia China yang baru bermunculan.” Dengan NIPA Enterprise Public Cloud yang baru dan dukungan solusi server terdepan di industri ini, GIGABYTE, NIPA Cloud yakin dapat mengamankan peringkatnya di pasar Thailand yang sedang berkembang. Ini juga direncanakan untuk diperluas ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Myanmar, Malaysia, dan Singapura.

GIGABYTE tentu dengan senang hati mendukung upaya berkelanjutan NIPA Cloud untuk menawarkan layanan cloud computing kelas dunia kepada pelanggan di wilayah tersebut. Motto GIGABYTE adalah “Upgrade Your Life”. Ini adalah komitmen teguh kami terhadap proliferasi teknologi mutakhir dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita dapat membangun hari esok yang lebih cerdas dan lebih baik. Migrasi cloud tentu akan memajukan visi ini, karena perusahaan dapat menciptakan nilai yang lebih baik dengan sumber daya komputasi yang cukup, dan pekerja dapat memperoleh manfaat dari alat dan layanan yang lebih inovatif.

Bacaan Lebih Lanjut:
How to Build Your Data Center with GIGABYTE? Download Our Free Tech Guide
5G and Edge Solutions: The Servers of Choice for NVIDIA Aerial SDK, Taipei Music Center, ITRI and New Taipei Police
Get the inside scoop on the latest tech trends, subscribe today!
Get Updates
Get the inside scoop on the latest tech trends, subscribe today!
Get Updates